Djohar-lovers tinggal menguasai bola selama mungkin, bermain
possesion yang menjemukan, plus jangan mudah kehilangan bola&selalu
cepat mengambil alih kendali pertandingan dengan merebut bola melalui
pressing2 ketat penuh presisi, jika permainan dikuasai lawan. Dengan
selalu menguasai bola, ritme pertandingan akan lebih mudah ditentukan.
Akan tiba2 berganti ke pola sistem serangan kejut yang mematikkan lewat 2
winger andalan/terus menunggu lawan keluar&memancing emosi dengan
possesion yang membosankan. Saya yakin, 5 penguasa lini tengah
Djohar-lovers saat ini punya kualitas untuk itu.
Sementara itu untuk lini depan, menurut saya, sang penyerang utama harus
sedikit “mengalah”, turun kebawah, bermain free-role, sambil membiarkan
para winger&gelandang tengah membuat “tusukan mematikan” dijantung
pertahanan lawan. Ia juga harus rela dijadikan “sansak hidup” para
pemain lawan. Dengan sedikit cerdik, emosi tinggi Djohar-haters yang
berujung kekasar2an tak terhingga pada sang penyerang, akan membuat
mereka lebih rentan terkena hujan kartu kuning&/kartu merah.
&ingat, 1 pemain saja diusir sang pengadil keluar lapangan, akan
menciptakan celah yang bisa dimanfaatkan Djohar-lovers untuk meraih
kemenangan.
Opsi lainnya adalah memasukkan seorang attacking midfielder sebagai
substitusi bagi sang striker, yang bermain bebas berkreasi dimana saja,
yang tentunya akan lebih mendongkolkan lawan yang sudah frustasi
susahnya membuat gol. yang terpenting menurut saya : Djohar-lovers tak
butuh penyerang hebat mematikan layaknya Vieri/Gilardino/Toni/Pazzini.
Mereka cuma butuh seorang pemain yang pintar membaca situasi&cerdas
memanfaatkan peluang serta oh ya…jangan lupa : ikhlas dijadikan “sansak
hidup” Djohar-haters,he3.
Tapi yang perlu diingat, bermain dengan pola Cattenacio memiliki
konsekuensi yang lain. pemain harus extra-bugar&extra-konsentrasi.
Stamina yang menurun akibat kelelahan fisik akan menyebabkan penurunan
konsentrasi serta peningkatan emosi. &ini akan menjadi santapan
empuk Djohar-haters yang terkenal penuh akal bulus&selalu siap
menerkam kapanpun. Pilihan bermain possesion yang lambat&mengesalkan
seperti Djohar-lovers tunjukkan selama ini, mungkin telah efektif
&sedikit mampu memperpanjang napas mereka dipertandingan ini. Gaya
“laidback namun konstitusional” yang mereka tujukkan sedikit banyak
telah membuat “hakim garis” dari AFC&FIFA bersimpati pada mereka.
Terbukti hasil sidang JC di Kuala Lumpur kemarin meniupkan angin
segar&”isotonik” tambahan tuk mereka lebih tenang berkreasi positif
dipertandingan ini. Djohar-lovers sekarang tinggal menanti respon dari
“sang pengadil utama”, supporter sejati Timnas Indonesia, &inilah
yang paling penting&utama.
Bagi saya, pertandingan ini bisa berakhir lebih cepat, bisa juga melalui
extra-time/pun adu pinalti, tergantung seberapa kuat kedua kubu mampu
bertahan dengan strategi yang “mumpuni”&”stamina” yang terjaga
karena “asupan gizi” yang cukup. Menilik apa yang dilakukan Timnas
Italia, segala sampah kritikan&caci maki itu bisa dibersihkan dengan
1 kata : PRETASI! Inilah yang amat dirindukan seluruh supporter sejati Timnas Indonesia!
&semalam(26-09-2012) “Garuda2 Gagah Berani” yang kerap
diremehkan&dicap sebagai “pemain tarkam” itu menunjukkan bahwa
mereka masih punya “sesuatu”&tidak pantas direndahkan, dengan
melumat Brunei 5-0, di Bandar Seri Begawan! Sebual awal yang baik
menurut saya(..amin..).
Bagi saya, untuk waktu dekat ini, bermain baik saja&menjuarai Piala
AFF dengan “pemain seadanya”(..amin..amin..amin..ya..rabbal..alamin..)
akan mengubur segala cibir, menepis segala nista, &membukakan mata
semua orang. Bau anyir yang biasa menerpa akan berubah arah&berganti
hembusan sejuk menyegarkan. Kemudian biarkan saja supporter sejati Timnas indonesia sendiri yang akan menilai mana yang benar2 memiliki niat suci membangun sepakbola negeri ini&mana yang cuma jadi benalu dunia sepakbola kita! Lalu sang pengadil utama ini yang akan memberi hukuman setimpal : menyingkirkan kotoran dunia sepakbola Indonesia ini ket4 yang seharusnya : TEMPAT SAMPAH!
Dengan strategi yang baik plus dukungan senjata baru hasil pertemuan JC
di Kuala Lumpur, seharusnya Djohar-Lovers akan bisa terus tegak
berdiri&menyelesaikan ini dalam waktu normal. namun hal ini
janganlah membuatnya jadi berpongah diri, sebab bahaya senatiasa
mengintai. Kumpulan singa tua licik lapar dengan mulut menganga penuh
liur nafsu berkuasa&taring tajam. Salah langkah sedikit saja bisa
membuat segala “mimpi manis” berubah menjadi “mimpi buruk”. &yang
perlu Djohar-lovers ingat, hitungan nyawa mereka dipertandingan ini
adalah detik demi detik, bisa saja sampai 2015 sesuai waktu normal
pertandingan, bisa juga berakhir di Kongres Akhir tahun 2012, &/pula
berakhir lebih cepat karena gagal “tampil baik” di AFF Cup. Wallahualam
bi sawab. mari semua kita tunggu, perhatikan, pelajari, kritisi,
&nikmati saja pertandingan ini……(Selesai)
***Mohon maaf, saya bukanlah simpatisan Djohar-haters/pun
Djohar-lovers. Bukan juga “ghost writer bayaran” tuk mengaburkan
masalah&membentuk opini. saya rakyat jelata yang kesal atas semua
kekisruhan ini. Kesal atas pihak yang kalah tapi ga mau legawa. Kesal
atas pihak yang cuma “numpang hidup” dari PSSI. Kesal dengan para bandot
tua tak tahu malu, bermuka badak, kutu loncat oppotunis sejati yang
cuma memperhatikan perutnya sendiri! Semua cerita diatas cuma sekadar
“khiasan” yang menggambarkan kondisi dunia persepakbolaan Indonesia saat
ini di otak saya.
“Salam Damai dari FANS SEPAK BOLA INDONESIA”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar