Kamis, 27 September 2012

Cattenacio ala Djohar (Tulisan Bagian #4)

Saat ini mungkin Djohar-lovers&tim pelatihny harus memutar otak, mencari shortcut tuk mendapatkan solusi jitu penyelesaian masalah. Timnya mungkin saja memakai pola “false number 9″ yang kembali dipopulerkan Spanyol di Euro 2012, mengingat ketiadaan stock penyerang hebat di bench mereka sekarang. Pola ini bisa saja tepat mengingat nama2 “gelandang pengatur serangan yang cukup disegani” menghuni barisan cadangan mereka, mulai dari Ferry Kodrat, Roso Daras, Koesnaini, hingga Kesit Handoyo. Mereka2 ini bisa dijadikan “kartu truf” untuk membalik keadaan&membuat skuat Djohar-lovers “seperti hidup kembali”. Sebab tendangan  maupun tandukan dari “second line” sering lebih memiliki daya bunuh tinggi, karena kerap tak diperhitungkan&tak dijaga pemain lawan. Djohar-haters yang penuh dengan pemain tua namun kaya trik ini, bisa saja tidak mengantisipasi taktik ini. &ingat, titik kuat Djohar-lovers selama ini justru karena kolaborasi apik lini belakang&tengahnya dalam menghalau gempuran negatif lawan, bukan karena striker mematikan mereka. Mencari seorang striker “pembunuh”, bukanlah hal yang mudah, mengingat saat ini “pertandingan sedang berlangsung” bukan sedang “musim tranfer’. Bagaimanapun, solusi cepat&tepat harus segera ditemukan agar kendali permainan berpindah&kemenangan jadi milik Djohar-lovers.

Solusi itu harus ditemukan dari stock pemain dibench mereka sendiri. Mencari sosok striker yang lengkap perpaduan antara Balotelli yang ngeyel-Totti yang penuh trik-Del Piero yang berteknik tinggi-Inzaghi yang jeli mematahkan offside-Baggio yang pendai memanfaatkan ruang-sampai yang sekelas Rossi yang mematikan, bukanlah hal yang mudah mengingat sempitnya waktu&keterbatasan pilihan dibangku cadangan. Mengoptimalkan dengan jeli keadaan yang ada serta membalikannya sebagai sebuah senjata untuk meraih kemenangan adalah hal yang paling utama, &saya pikir duo pelatih papan atas AP> tahu bangetz tentang itu. AP> tinggal memilih, tetap saja membiarkan Wijayanto “berkeliaran tak tentu arah”&terus dijadikan sasaran empuk tackling lawan/menggatikannya dengan pemain lain sekelas Koesnaini/Kesit.

Penerawangan saya : mungkin saja taknik Cattenacio yang disempurnakan yang akan digunakan. Perpaduan anatara Cattenacio&false number 9. Tim Djohar-lovers mengerti benar di fase knock-out round seperti ini, kesalahan sekecil apapun harus diminimalisir/dihilangkan sama sekali jika tidak ingin berujung fatal. Bagi mereka, detik demi detik waktu pertandingan kini sangatlah berharga. Bagi mereka, walau sekarang pertandingan masih berjalan diwaktu normal, namun dibenak Djohar-lovers tiap menit saat ini adalah injury time bagi mereka. Kesalahan ucapan&gestur tubuh maupun tindakan bisa menjadikan hukuman. Raja2 trik dikubu Djohar-hates, seperti biasa pasti selalu ingin merangsek maju, masuk kotak 12pas, lalu melakukan “diving yang sempurna” untuk mendapatkan penalti kemenangan. &Djohar-lovers harus mengantisipasi “tindakan nakal” mereka itu. Pola pertahanan grendel yang menggabungkan zona marking+man2man marking+offside trap, diiringi pressing2 ketat, akan diterapkan dengan seksama dalam tempo yang sesingkat2nya oleh kuartet lini belakang Djohar-lovers, sedikit lengah saja maka “maut sudah membayang didepan mata”.

Dilini tengah, menempatkan 3 pemain dalam posisi sejajar, akan membuat “dapur permainan” ini menjadi riskan&mudah dikuasai lawan. Hal ini mengingat type gelandang sang lawan, Djohar-haters, semuanya adalah tipikal gelandang “tukang jual obat dipasar malam”. Layaknya penjual obat dipasar malam, mereka hobbynya bermulut manis mengobral janji, berkoar2 menjelekkan yang lain, tanpa ada bukti yang konkrit. Kerap mereka bermain tanpa visi&asal omong saja, melempar polemik ke publik, membungkusnya dengan pencitraan berlebih, terus didukung Tim Hore&Cheerleader alay yang lebay. Tim Hore&Cheerleader mata duitan inilah yang membuat mereka terus menjadi headliners dimana2, walau harus menjual cerita palsu kehebatan mereka, kebohongan, fitnah, bualan&apapun yang akan dilakukan, maklum mereka menangguk untung&memperpanjang hidup dari memutarbalikkan fakta kondisi ini.

Bila jeli, Djohar-lovers bisa menarik 1 dari 3 gelandang tersebut sebagai deep palymaker, jembatan pertahanan dengan lini tengah sekaligus otak permainan. 1 gelandang akan ditempatkan sebagai ranjau perusak dilini tengah. Sementara 1 gelandang sisa akan bermain bebas, menjadi penghubung lini tengah&depan. hal ini akan menyebabkan kebingungan dikubu lawan, mengingat semua gelandang memiliki fungsi vital masing2. Disamping itu, gelandang2 Djohar-haters terkenal mudah capek, cepat lelah&bertemperamen tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar