Saat ini mungkin Djohar-lovers&tim pelatihny
harus memutar otak, mencari shortcut tuk mendapatkan solusi jitu
penyelesaian masalah. Timnya mungkin saja memakai pola “false number 9″
yang kembali dipopulerkan Spanyol di Euro 2012, mengingat ketiadaan
stock penyerang hebat di bench mereka sekarang. Pola ini bisa saja tepat
mengingat nama2 “gelandang pengatur serangan yang cukup disegani”
menghuni barisan cadangan mereka, mulai dari Ferry Kodrat, Roso Daras,
Koesnaini, hingga Kesit Handoyo. Mereka2 ini bisa dijadikan “kartu truf”
untuk membalik keadaan&membuat skuat Djohar-lovers “seperti hidup
kembali”. Sebab tendangan maupun tandukan dari “second line” sering
lebih memiliki daya bunuh tinggi, karena kerap tak
diperhitungkan&tak dijaga pemain lawan. Djohar-haters yang penuh
dengan pemain tua namun kaya trik ini, bisa saja tidak mengantisipasi
taktik ini. &ingat, titik kuat Djohar-lovers selama ini justru
karena kolaborasi apik lini belakang&tengahnya dalam menghalau
gempuran negatif lawan, bukan karena striker mematikan mereka. Mencari
seorang striker “pembunuh”, bukanlah hal yang mudah, mengingat saat ini
“pertandingan sedang berlangsung” bukan sedang “musim tranfer’.
Bagaimanapun, solusi cepat&tepat harus segera ditemukan agar kendali
permainan berpindah&kemenangan jadi milik Djohar-lovers.
Solusi itu harus ditemukan dari stock pemain dibench mereka sendiri.
Mencari sosok striker yang lengkap perpaduan antara Balotelli yang
ngeyel-Totti yang penuh trik-Del Piero yang berteknik tinggi-Inzaghi
yang jeli mematahkan offside-Baggio yang pendai memanfaatkan
ruang-sampai yang sekelas Rossi yang mematikan, bukanlah hal yang mudah
mengingat sempitnya waktu&keterbatasan pilihan dibangku cadangan.
Mengoptimalkan dengan jeli keadaan yang ada serta membalikannya sebagai
sebuah senjata untuk meraih kemenangan adalah hal yang paling utama,
&saya pikir duo pelatih papan atas AP> tahu bangetz tentang itu.
AP> tinggal memilih, tetap saja membiarkan Wijayanto “berkeliaran tak
tentu arah”&terus dijadikan sasaran empuk tackling
lawan/menggatikannya dengan pemain lain sekelas Koesnaini/Kesit.
Penerawangan saya : mungkin saja taknik Cattenacio yang disempurnakan
yang akan digunakan. Perpaduan anatara Cattenacio&false number 9.
Tim Djohar-lovers mengerti benar di fase knock-out round seperti ini,
kesalahan sekecil apapun harus diminimalisir/dihilangkan sama sekali
jika tidak ingin berujung fatal. Bagi mereka, detik demi detik waktu
pertandingan kini sangatlah berharga. Bagi mereka, walau sekarang
pertandingan masih berjalan diwaktu normal, namun dibenak Djohar-lovers
tiap menit saat ini adalah injury time bagi mereka. Kesalahan
ucapan&gestur tubuh maupun tindakan bisa menjadikan hukuman. Raja2
trik dikubu Djohar-hates, seperti biasa pasti selalu ingin merangsek
maju, masuk kotak 12pas, lalu melakukan “diving yang sempurna” untuk
mendapatkan penalti kemenangan. &Djohar-lovers harus mengantisipasi
“tindakan nakal” mereka itu. Pola pertahanan grendel yang menggabungkan
zona marking+man2man marking+offside trap, diiringi pressing2 ketat,
akan diterapkan dengan seksama dalam tempo yang sesingkat2nya oleh
kuartet lini belakang Djohar-lovers, sedikit lengah saja maka “maut
sudah membayang didepan mata”.
Dilini tengah, menempatkan 3 pemain dalam posisi sejajar, akan membuat
“dapur permainan” ini menjadi riskan&mudah dikuasai lawan. Hal ini
mengingat type gelandang sang lawan, Djohar-haters, semuanya adalah
tipikal gelandang “tukang jual obat dipasar malam”. Layaknya penjual
obat dipasar malam, mereka hobbynya bermulut manis mengobral janji,
berkoar2 menjelekkan yang lain, tanpa ada bukti yang konkrit. Kerap
mereka bermain tanpa visi&asal omong saja, melempar polemik ke
publik, membungkusnya dengan pencitraan berlebih, terus didukung Tim
Hore&Cheerleader alay yang lebay. Tim Hore&Cheerleader mata
duitan inilah yang membuat mereka terus menjadi headliners dimana2,
walau harus menjual cerita palsu kehebatan mereka, kebohongan, fitnah,
bualan&apapun yang akan dilakukan, maklum mereka menangguk
untung&memperpanjang hidup dari memutarbalikkan fakta kondisi ini.
Bila jeli, Djohar-lovers bisa menarik 1 dari 3 gelandang tersebut
sebagai deep palymaker, jembatan pertahanan dengan lini tengah sekaligus
otak permainan. 1 gelandang akan ditempatkan sebagai ranjau perusak
dilini tengah. Sementara 1 gelandang sisa akan bermain bebas, menjadi
penghubung lini tengah&depan. hal ini akan menyebabkan kebingungan
dikubu lawan, mengingat semua gelandang memiliki fungsi vital masing2.
Disamping itu, gelandang2 Djohar-haters terkenal mudah capek, cepat
lelah&bertemperamen tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar