Agak surprise rasanya ketika saya
menyempatkan diri menjenguk website FIFA, karena muncul kata-kata Ramang
yang menginspirasi orang Indonesia di tahun 1950an dan menjadi cover
depan website tersebut.
Ramang rupanya mendapatkan penghargaan
khusus dari FIFA, serta mencatat karirnya sebagai pemain sepakbola
paling berbakat dari Indonesia saat itu. Karir puncaknya adalah saat
menahan imbang UniSovyet pada olympiade tahun 1956 di Melbourne dengan
skor dipertandingan pertama 0-0 kemudian akhirnya kalah pada
pertandingan kedua dengan skor 4-0. UniSovyet sendiri akhirnya menjadi
meraih gelar juara setelah mengalahkan Yugoslavia dengan skor 1-0.
Setelah gemilang dalam meniti karir
sebagai atlit, Ramang meniti karir menjadi Pelatih Sepakbola. Ilmu
kepelatihannya diperoleh melalui pengalaman pribadi selama dilatih oleh
pelatih timnas Tony Pogacknic. Tetapi sayang karir kepelatihannya
perlahan redup karena dia tidak memiliki ijazah kepelatihan.
Ramang meninggal dunia di usia 59 tahun
pada tanggal 26 September 1987, tepat 25 tahun yang lalu setelah
menderita sakit paru-paru basah. Selama 6 tahun Ramang menderita kanker
paru-paru basah tanpa mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai
karena kekurangan biaya. Dan pada hari ini, FIFA mengenang seorang
Ramang dengan memasang foto aksinya dihalaman depan website FIFA.
http://en.wikipedia.org/wiki/Football_at_the_1956_Summer_Olympics
Tidak ada komentar:
Posting Komentar